Untuk meningkatkan pembangunan ekonomi berskala nasional dibutuhkan unsur - unsur yang ada ditengah masyarakat. Salah satu yang menjadi penentu meningkatnya ekonomi ditengah masyarakat saat ini adalah keberadaan BUMDes (Badan Usaha Unit Desa).
BUMDes merupakan suatu lembaga usaha yang dikelola oleh Pemerintah Desa berdasarkan Undang - Undang No.6 tahun 2014 tentang Desa dan diperkuat dengan Permendes PDTT Nomor. 4 Tahun 2015 tentang pendirian Bumdes.
Dalam acara seminar internasional bersama Universitas Phatoni Thailand pihak civitas akademika STIE Syariah Bengkalis sengaja mengangkat tema "Strategi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Wilayah Rumpun Melayu Setelah Pandemi Covid - 19".
Tema tersebut merupakan solusi ilmiah akademis yang ditawarkan kedua perguruan tinggi itu tentang bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat Desa pasca pandemi covid - 19.
Diketahui bahwa, Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain antara lain tentang keberagaman, sosial budaya dan berbagai resources yang berlimpah.
Ketua STIE Syariah Bengkalis Khodijah Ishak, M.E, Sy dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat desa perlu dilakukan karena dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dan juga dapat mengembangkan potensi ekonomi masyarakat Desa.
"Dan dapat meningkatkan SDM masyarakat Desa dan mengali potensi sumber daya alam yang ada disekitarnya sehingga menjadi masyarakat kita lebih mandiri membantu usaha menjadikan perekonomian yang besar," Ungkap Khodijah kepada wartawan pada Kamis (26/11).
Selain itu, dalam sambutannya Khodijah Ishak juga menuturkan bahwa akibat dari pandemi covid - 19 banyak sektor perekonomian menjadi anjlok terutama dibidang UMKM dan perdagangan lainnya. Oleh karena itu, perlu ada strategi serta solusi yang dapat mendongkrak agar perekonomian bisa tumbuh kembali.
Sementara itu, dari hasil seminar internasional tersebut ada tiga poin yang menjadi strategi dan dapat diterapkan ditengah pandemi covid - 19 dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Yang pertama, produktivitas usaha yang harus berbeda. Yang kedua, infrastruktur produk yang berbeda dan yang ketiga, produk yang sama dan infrastruktur yang berbeda.
Hadirnya sistem ekonomi islam di perdesaan akan mampu menjadi alternatif dalam memperbaiki kehidupan masyarakat yang berada dalam garis kemiskinan. Kemampuan tersebut mengacu pada prinsip dan praktek ekonomi islam syariah.
"Ekonomi islam syariah itu selalu mengedepankan keseimbangan kebutuhan individual dan kelompok di tengah - tengah masyarakat untuk mencapai kesejahteraan," Ujar Khodijah.
Kemudian, Khodijah juga mengatakan sistem ekonomi islam merupakan upaya yang relevan dengan bentuk usaha ekonomi perdesaan yang lebih bersifat pada usaha kecil dan mikro. Ekonomi islam juga lebih perhatian pada bentuk usaha tersebut, dan pembangunan sistem ekonomi islam di perdesaan yang ada di seluruh wilayah Indonesia akan diproyeksikan menjadi prospek yang cerah.
Baca Juga:
- STIE Syariah Bengkalis Gelar Seminar Internasional bersama Universitas Islam Malaysia
- Dosen dan Mahasiswa STIE Syariah Bengkalis laksanakan Pengabdian Kewirausahaan di MA Al-Huda Penampi
- Tingkat Literasi Ekonomi Syariah Bagi Kalangan Pelajar, Dosen dan Mahasiswa STIE Syariah Bengkalis Gelar Pengabdian di MA Ar-Rasyidiah
- Muhammad Isa Selamat Kembali Meraih Anugerah Tokoh Buku Serantau-Asean
- Muhammad Isa Selamat Terima Penghargaan Dari Perdana Menteri Malaysia